Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend of the Blue Sea Episode 6 Bag 1

Sinopsis The Legend of the Blue Sea Episode 6 Bag 1 - Di episode awal ep 6 kita kembali flashback ke jaman Joseon dimana kita melihat teman Dam Ryung  telah berhasil membawa pergi Sea Hwa, ketika beberapa saat kemudian gundik Tuan Yang bersama beberapa anak buahnya datang untuk menangkapnya. Dia membawa Sea Hwa ke sebuah gua kecil untuk bersembunyi dan memperkenalkan dirinya bahwa dia adalah teman Dam Ryung. Sea Hwa bertanya apa itu teman, dan teman Dam Ryung menjelaskan dia adalah seseorang yang pada akhirnya mempercayai omong kosong apapun yang diberitahu. Dia berkata jika Dam Ryung memiliki seorang kekasih, temannya juga akan menyelamatkannya dan hal yang sekarang ia lakukan. Dia berpesan agar Sea Hwa tidak keluar karna berbahaya, dan berjanji akan membawa Dam Ryung ke tempat ini.

Sayang di tengah perjalanan dia dihadang oleh anak buah  Tuan Yang, sehingga ia berlari dengan kencang ke arah yang lain untuk meloloskan diri sampai ke atas tebing yang curam. Namun ia terkepung, dan terjatuh dari atas tebing dan tewas. Dam Ryung datang mencari Sea Hwa dan mendapati barang-barang di kamarnya berserakan dan Sea Hwa tidak lagi ada disana. Dia mencari-cari Sea Hwa sampai malam dengan memegang api obor di tangannya di tengah hutan sambil berteriak kencang memanggil-manggil namanya. Sementara Sea Hwa masih menungguinya di sebuah gua. Api obor di tangannya mati, dan dia prustasi karna tak kunjung menemukan  Sea Hwa di tengah turunnya salju.

Kita kembali ke Seoul modern. Joon  Jae lama menanti kedatangan Sim Chung di Namsan Tower di tengah dingin yang menyengat, tapi ia tak datang. Sim Chung dilarikan ke  UGD setelah kecelakaan yang dialaminya, namun perawat kesulitan mengidentifikasi identitasnya karna  tak menemukan kartu identitas atapun ponsel di tangan korban sekarang. Sementara Sim Chung masih juga tak sadarkan diri. Joon Jae memutuskan pulang, tapi dia tiba-tiba saja menghentikan mobilnya saat melihat selebaran yang beterbangan saat melewati pintu keluar Namsan Tower. Dia keluar dari mobilnya, dan mendapati selebaran milik Sim Chung berserakan, dan  ponselnya tergeletak di jalan. Joon Jae panik dan khawatir karna menduga sesuatu yang buruk telah terjadi. Joon Jae menelpon untuk mencari tahu tentang kecelakaan yang terjadi di dekat Namsan Tower, dan dia diberitahu bahwa korban mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat.

Dalam perjalanan, pikirannya dipenuhi dengan Sim Chung.  Setibanya di sebuah rumah sakit terdekat, Joon Jae prustasi karna tak menemukan Sim Chung di ruangan UGD. Dia menelpon rumah sakit lain, dan  bertanya pasien  kecelakaan mobil berusia 30 tahun  dan menjelaskan dengan rinci ciri fisiknya, tapi dia menghela dalam nafasnya karna diberitahu tidak ada. Sekertaris Gil Joong datang ke rumah dan bertemu dengan Seo Hee untuk meminta dasi hitam yang akan digunakan oleh CEO saat datang memberikan belasungkawa di sebuah keluarga, namun ia cukup terkejut karna Seo Hee telah menyiapkannya untuknya. Seo Hee menjelaskan dia mendapat pesan  dari suaminya baru saja dan mereka berencana untuk makan malam bersama tapi dibatalkan.

Saat memberikan dasi itu pada CEO, CEO memberitahu sekertarisnya bahwa dia  lupa menelpon istrinya untuk membatalkan makan malam mereka di rumah. CEO Gil Joong bertanya untuk mengkonfirmasi apa sekertarisnya telah memberitahu istrinya bahwa dia tidak akan datang. Sekertarisnya berkata ya, namun dia merasa ada yang janggal dengan keterangan yang tadi diberikan oleh Seo Hee. CEO Gil Joong ditemani sekertarisnya datang ke sebuah rumah sakit, dan tak lama Joon Jae juga datang untuk mencari Sim Chung di rumah sakit itu namun masuk melalui pintu yang berbeda.

Joon Jae bergegas ke ruangan UGD dan melihat satu persatu pasien disana, namun  wajahnya tampak horor setelah melihat sebuah kaki yang terluka karna menduga pasien itu adalah Sim Chung. Dia melihat Sim Chung terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Joon Jae berteriak memanggil suster setelah merasakan  tubuh Sim Chung yang sedingin es. Suster memeriksa suhu tubuhnya dengan termometer, dan segera berteriak memanggil dokter setelah tak bisa memeriksa tanda kehidupan dari pasien  dan suhu tubuhnya mencapai 20 selsius. Kondisi Sim Chung tiba-tiba saja kritis, sehingga dokter segera melakukan CPR untuk menyelamatkannya. Sayang garis di layar monitor lurus, yang menandakan  tanda kehidupan Sim Chung tak ada lagi. Joon Jae pun memegang tangannya  dengan sangat erat sambil menundukkan kepalanya.

Saat Joon Jae memegang tangannya, di alam bawah sadarnya  Sim Chung memimpikan di kehidupan sebelumnya saat Dam Ryung memegang dengan lembut tangannya usai memberinya kejutan lampion. Sentuhan itu membuat Sim Chung terbangun. Dia membuka matanya dan melihat Joon Jae berada disampingnya. Sim Chung memanggil nama Joon Jae, dan berkata, “Saya memiliki mimpi. Kau memegang tanganku. Kau menyelamatkanku.” Sambil nonton TV di rumah, Nam Doo berasumsi saat ini Joon Jae  tengah pergi ke club setelah mengusir Sim Chung untuk bersenang-senang. Dia merasa Joon Jae yang telah belajar hal-hal buruk darinya telah menjadi lebih buruk. Tak lama, Joon Jae menelpon dan meminta identitas palsu dengan jaminan asuransi.

Awalnya Nam Doo dan Tae Oh menolak untuk memberikannya, namun setelah diberitahu bahwa Sim Chung sedang berada di UGD karna kecelakaan lalu lintas, mereka setuju dan bergegas berangkat ke rumah sakit. Joon Jae bertanya apa dia baik-baik saja. Sim Chung memandangi Joon Jae dengan tersipu malu dan bertanya dengan nada yang lembut, “Heo Joon Jae, apa kau mengkhawatirkanku?” Joon Jae menjawab ya, dan berpura-puraa menjelaskan bahwa hal itu  akan menjadi sebuah kekacauan jika sesuatu yang buruk terjadi padanya, sementara dia orang yang tak dikenali tanpa rumah dan keluarga.

Joon Jae bertanya apa dia tak tahu bagaimana cara menghindar dari mobil yang datang. Sim Chung tak mengindahkan alasannya dan bergumam, “Heo Joon Jae benar-benar mengkhawatirkanku?. Dia bertanya  untuk mengkonfirmasi apa tadi saat dia memegang tangannya karna mengkhawatirkannya. Sim Chung tersenyum tipis, sementara Joon Jae mengomelinya karna sikapnya yang tidak hati-hati saat menyeberang jalan dan tiba-tiba saja dari belakang Nam Doo memukul kepalanya. Nam Doo berkata ini semua karna Joon Jae yang mengusir Sim Chung dari rumah, dan Tae Oh memelototinya dengan kesal.

Nam Doo  bertanya bagaimana keadaannya dan memberitahu Sim Chung bahwa dia dan Tae Oh mengkhawatirkannya saat dalam perjalanan kesini. Joon Jae menghentikan Nam Doo yang ingin berbicara panjang lebar, dan beralasan bahwa dokter  melarang Sim Chung untuk banyak berbicara. Meskipun Nam Doo merasa alasannya tak masuk akal karna yang terluka adalah kaki Sim Chung.

Saat Nam Doo memberikan identitas palsu Sim Chung dan kartu asuransi di loket untuk mengurus administrasi rumah sakit, dia tanpa sengaja mendengar beberapa dokter yang lewat di dekatnya membicarakan tentang Sim Chung. Dokter lain bertanya untuk mengkonfirmasi apa pasien wanita dengan suhu tubuh 29 selsius berhasil hidup kembali setelah terkena serangan jantung. Dokter yang menangani Sim Chung mengakui dia tak percaya mengucapkan orang yang hampir mati baik-baik saja, dan bahkan berkomentar dengan nama si pasien yang menurutnya cukup aneh “Sim Chung.”

Chi Hun lega setelah polisi meyakinkannya bahwa dia tidak akan mengalami masalah apapun perihal insiden yang dialaminya setelah hasil tes kandungan alkohol maupun obat-obatan negatif dan usahanya saat bergegas membawa korban ke rumah sakit. Polisi hanya menyarankan agar dia melakukan perdamaian dengan pihak korban, namun ia begitu terkejut setelah  melihat Joon Jae keluar dari UGD. Mereka pergi berbicara empat mata di  ruangan yang sunyi. Joon Jae bertanya apa dia yang telah menabrak  Sim Chung dengan sebuah mobil, dan Chi Hun berkata dia adalah kakaknya. Joon  Jae tertawa kecil dan memintanya untuk tidak berpura-pura terhadap sebuah keluarga yang tidak ada dan mendesaknya untuk menjawab pertanyaannya.

Chi Hun menjelaskan bahwa wanita itu  ada di tengah jalan dan itu sebuah ‘kesempatan kecelakaan.’ Joon Jae teringat ucapan yang sama yang  pernah diucapkan oleh Chi Hun saat  mereka masih tinggal bersama . Kita melihat Chi Hun meyakikan Joon Jae saat menjatuhkan pigura foto keluarganya bahwa itu hanya sebuah ‘kesempatan kecelakaan’ karna tidak melihatnya ada di atas meja saat akan meminjam MP3-nya. Joon Jae tak percaya karna seharusnya serpihan kacanya berserakan kalau memang dia tak sengaja dan tempat fotonya pun patah. Dia menuduh Chi Hun sengaja menjatuhkannya dengan niat untuk merusaknya. Chi Hun membantahnya dan Ayah percaya padanya.

Setelah ayah keluar dari kamar, Chi Hun tiba-tiba saja tersenyum tipis ke arahnya, sehingga membuat amarah Joon Jae memuncak dan dia segera memukul wajahnya berkali-kali. Ayah melerai mereka, menampar Joon Jae, dan segera membawa Chi Hyun ke rumah sakit setelah lengannya terkena serpihan kaca. Joon Jae pun menangis, dan ternyata lengannya juga terluka. Joon Jae berkata, “Tidak ada sebuah kebetulan bagimu. Itu yang kutahu pasti.” Meskipun Chi Hyun membantahnya, Joon  Jae tahu dia mengemudikan mobilnya sendiri bukanlah kebiasaannya dan berasumsi dia menuju sebuah tempat pribadi yang tidak boleh diketahui orang lain. Joon Jae mendesaknya apa Chi Hun membuntutinya dan kemudian menabrak Sim Chung. Chi Hun berkata itu omong kosong, dan Joon Jae menyebutkan bahwa beberapa waktu lalu ibunya mengirim seseorang untuk membuntutinya.

Chi Hun berkata mengapa ibunya harus menyewa seseorang untuk mengikutinya, dan bahwa dia tak semenarik itu. Joon Jae menjawab, “Saya adalah anak kandung ayahku.” Joon Jae memegang pundaknya dan menyindirnya untuk melanjutkan tugasnya dengan berpura-pura berpura-pura sebagai anak sungguhan  bagi ayah mereka, dan kemudian pergi. Namun langkah kaki Joon Jae terhenti saat mendengar Chi Hun menjawab telpon ayahnya dan meyakinkan bahwa dia baik-baik saja setelah insiden yang dialaminya hari ini. Joon Jae melihat dari kejauhan saat ayahnya dan Chi Hun pulang bersama dengan sebuah mobil, namun sekertaris CEO tidak sengaja melihatnya saat Joon Jae berjalan masuk ke rumah sakit.

Sim Chung sangat antusias saat dipindahkan ke bangsal umum dan melihat ada banyak orang disana. Sim Chung bertanya pada Nam Doo, “Apa saya akan tinggal disini.” Nam Doo mengangguk dan memberitahu bahwa dia akan tinggal untuk sementara dengan orang-orang yang ada disini. Setelah mengingat ucapan Shi Ah tentang apa itu pernikahan beberapa waktu lalu, Sim Chung bertanya untuk mengkonfirmasi apa dia menikah dengan orang-orang ini. Dokter yang memeriksa pasien lain menoleh, dan Sim Chung berkata bahwa ia tahu apa itu pernikahan bahwa wanita dan pria yang tinggal seatap untuk saling mencintai dan saling menjaga satu sama lain.

Nam Doo dan Tae Oh tak berkomentar dengan ucapan anehnya dan hanya tersenyum. Sim Chung mulai menjadi bahan perhatian saat berkata dengan antusias, “Saya sangat bahagia. Hari ini saya akan menikah disini. Dan lain waktu saya menikah dengan Heo Joon Jae.” Dokter berpikir ada yang salah dengan otaknya sehingga ingin melakukan pemeriksaan MRI, berbeda dengan Tae Oh yang berpendapat Sim Chung imut.

Kemudian saat pegawai rumah sakit (Park Jin Joo) datang membawakan  makanan pada tiap pasien di kamarnya, Sim Chung mengomentari makanan mereka hingga membuat si pegawai rumah sakit sedikit kesal dengan mulutnya yang cerewet. Hingga si pegawai rumah sakit itu berjalan melewatinya,  dan Sim Chung mengangkat tangannya dan berkata, “Saya ada disini.”

Sim Chung menunggu makanannya disajikan. Ia menjadi ciut saat diberitahu bahwa dia  harus berpuasa dan tidak mendapat makanan seperti pasien lainnya karna kemungkinan dia akan dioperasi, dan  itu seperti mimpi buruk  bagi Sim Chung. Dia  segera menelpon Joon  Jae dan memberitahu bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.

Joon Jae khawatir,  sampai Sim Chung menjelaskan bahwa dia diperintah untuk berpuasa berbeda dengan pasien lainnya yang mendapatkan makanan spesial. Sim Chung mendramatisir keadaannya dan bertanya apa yang harus ia lakukan. “Heo Joon Jae. Saya harus standby dengan perut kosong,” ucap Sim Chung dan Joon Jae tertawa mendengarnya. Joon Jae berkata dia sudah mengerti dan menyuruhnya tidur, tapi Sim Chung berkata ketika dia menutup matanya dia terus melihat mie rebus pedas.

Joon Jae segera menutup telponnya dan menelpon pihak rumah sakit dan berdebat bahwa keadaan mental pasien telah normal dan tidak mengalami pendarahan. Dia bersikeras agar Sim Chung tidak dibiarkan dengan perut kosong untuk melakukan operasi yang mungkin  akan mereka lakukan sebagai tindakan pencegahan, dan setelah perdebatan yang  cukup panjang pada akhirnya dia berhasil. Keesokan harinya, Joon Jae diam-diam mengintip di balik pintu untuk melihat reaksi Sim Chung setelah mendapatkan makanan spesialnya. Dia tersenyum saat melihat lucunya ekspresi Sim Chung dan bagaimana dia meniup makanannya sebelum memakannya dengan lahap.

Saat berada di rumah sakit, sekertaris ayahnya tiba-tiba muncul di depannya. Mereka berbicara di taman rumah sakit. Sekertaris ayahnya menyesalkan bagaimana Joon  Jae pindah begitu saja dan memutus kontak. Dia memberikan bungkusan teh citrus kesukaannya  dan menyuruhnya mencampurnya dengan air agar dia tidak kedinginan  dan menyuruhnya memakai pakaian hangat di musim dingin ini. Melihat perhatian sekertaris ayahnya, Joon Jae kembali teringat saat masih kecil ia menangis mencari ibunya dan Paman datang untuk menghiburnya. Joon Jae kecil terus menangis dan sekertaris ayahnya yang ia panggil “Ahjussi” minta maaf karna tidak bisa membawa ibunya. Paman memegang tangan Joon Jae untuk menengkannya dan berjanji akan melindunginya, dan memberitahu Joon Jae kecil bahwa dia adalah temannya.

Dia juga teringat bagaimana Ahjussi mengobali luka di lengannya karna terkena serpihan kaca usai bertengkar dengan Chi Hun di tahun 2006. Joon Jae memberitahu Paman bahwa dia akan meninggalkan rumah ini untuk mencari ibunya, membeli rumah yang sangat bagus dan akan tinggal bersamanya. Meskipun Paman meyakinkannya bahwa dia satu-satunya yang dimiliki ayahnya, Joon Jae memintanya untuk menjaga ayahnya. Joon Jae berkata, “Ahjusi, kau telah menepati janjimu tapi saya belum menepati janjiku.” Ahjussi memberitahu Joon Jae bahwa ayahnya sedang mencarinya, dan menjelaskan bahwa sepertinya ayahnya ingin membereskan segala sesuatu disekitarnya.

Joon Jae berharap agar ayahnya membersihkan masalahnya dan mengeluarkannya dari persamaan haknya. Joon Jae pamit pergi, namun Paman mengingatkan keluarga bukan seperti itu –bahkan ketika mereka menyesal sulit bagi mereka untuk mengatakan kata itu, dan ketika mereka merindukanmu bahkan lebih sulit untuk mengatakannya. Paman berkata bahwa ayahnya seperti itu, dan sudah berumur.  Sayang seorang pria yang menyamar sebagai pasien diam-diam sedang mengamati sekertaris CEO. Sim Chung mendorong kursi rodanya ke samping seorang pasien wanita tua dan  tanpa permisi mengupas jeruknya. Mereka berdua nonton sebuah drama, dan Sim Chung terkagum-kagum melihat pasien itu bisa menebak siapa karakter dalam drama itu dan apa yang akan terjadi pada si karakter. Sim Chung bertanya bagaimana dia bisa tahu dan Ahjumma menjawab dengan bangganya bahwa ini bukan pertama kalinya dia menonton sebuah drama. Sumber dari aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea/
Sinopsis The Legend of the Blue Sea Episode 6 Bag 1 - Di episode awal ep 6 kita kembali flashback ke jaman Joseon dimana kita melihat teman Dam Ryung  telah berhasil membawa pergi Sea Hwa, ketika beberapa saat kemudian gundik Tuan Yang bersama beberapa anak buahnya datang untuk menangkapnya. Dia membawa Sea Hwa ke sebuah gua kecil untuk bersembunyi dan memperkenalkan dirinya bahwa dia adalah teman Dam Ryung. Sea Hwa bertanya apa itu teman, dan teman Dam Ryung menjelaskan dia adalah seseorang yang pada akhirnya mempercayai omong kosong apapun yang diberitahu. Dia berkata jika Dam Ryung memiliki seorang kekasih, temannya juga akan menyelamatkannya dan hal yang sekarang ia lakukan. Dia berpesan agar Sea Hwa tidak keluar karna berbahaya, dan berjanji akan membawa Dam Ryung ke tempat ini.

Sayang di tengah perjalanan dia dihadang oleh anak buah  Tuan Yang, sehingga ia berlari dengan kencang ke arah yang lain untuk meloloskan diri sampai ke atas tebing yang curam. Namun ia terkepung, dan terjatuh dari atas tebing dan tewas. Dam Ryung datang mencari Sea Hwa dan mendapati barang-barang di kamarnya berserakan dan Sea Hwa tidak lagi ada disana. Dia mencari-cari Sea Hwa sampai malam dengan memegang api obor di tangannya di tengah hutan sambil berteriak kencang memanggil-manggil namanya. Sementara Sea Hwa masih menungguinya di sebuah gua. Api obor di tangannya mati, dan dia prustasi karna tak kunjung menemukan  Sea Hwa di tengah turunnya salju.

Kita kembali ke Seoul modern. Joon  Jae lama menanti kedatangan Sim Chung di Namsan Tower di tengah dingin yang menyengat, tapi ia tak datang. Sim Chung dilarikan ke  UGD setelah kecelakaan yang dialaminya, namun perawat kesulitan mengidentifikasi identitasnya karna  tak menemukan kartu identitas atapun ponsel di tangan korban sekarang. Sementara Sim Chung masih juga tak sadarkan diri. Joon Jae memutuskan pulang, tapi dia tiba-tiba saja menghentikan mobilnya saat melihat selebaran yang beterbangan saat melewati pintu keluar Namsan Tower. Dia keluar dari mobilnya, dan mendapati selebaran milik Sim Chung berserakan, dan  ponselnya tergeletak di jalan. Joon Jae panik dan khawatir karna menduga sesuatu yang buruk telah terjadi. Joon Jae menelpon untuk mencari tahu tentang kecelakaan yang terjadi di dekat Namsan Tower, dan dia diberitahu bahwa korban mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat.

Dalam perjalanan, pikirannya dipenuhi dengan Sim Chung.  Setibanya di sebuah rumah sakit terdekat, Joon Jae prustasi karna tak menemukan Sim Chung di ruangan UGD. Dia menelpon rumah sakit lain, dan  bertanya pasien  kecelakaan mobil berusia 30 tahun  dan menjelaskan dengan rinci ciri fisiknya, tapi dia menghela dalam nafasnya karna diberitahu tidak ada. Sekertaris Gil Joong datang ke rumah dan bertemu dengan Seo Hee untuk meminta dasi hitam yang akan digunakan oleh CEO saat datang memberikan belasungkawa di sebuah keluarga, namun ia cukup terkejut karna Seo Hee telah menyiapkannya untuknya. Seo Hee menjelaskan dia mendapat pesan  dari suaminya baru saja dan mereka berencana untuk makan malam bersama tapi dibatalkan.

Saat memberikan dasi itu pada CEO, CEO memberitahu sekertarisnya bahwa dia  lupa menelpon istrinya untuk membatalkan makan malam mereka di rumah. CEO Gil Joong bertanya untuk mengkonfirmasi apa sekertarisnya telah memberitahu istrinya bahwa dia tidak akan datang. Sekertarisnya berkata ya, namun dia merasa ada yang janggal dengan keterangan yang tadi diberikan oleh Seo Hee. CEO Gil Joong ditemani sekertarisnya datang ke sebuah rumah sakit, dan tak lama Joon Jae juga datang untuk mencari Sim Chung di rumah sakit itu namun masuk melalui pintu yang berbeda.

Joon Jae bergegas ke ruangan UGD dan melihat satu persatu pasien disana, namun  wajahnya tampak horor setelah melihat sebuah kaki yang terluka karna menduga pasien itu adalah Sim Chung. Dia melihat Sim Chung terbaring tak sadarkan diri di ranjang rumah sakit. Joon Jae berteriak memanggil suster setelah merasakan  tubuh Sim Chung yang sedingin es. Suster memeriksa suhu tubuhnya dengan termometer, dan segera berteriak memanggil dokter setelah tak bisa memeriksa tanda kehidupan dari pasien  dan suhu tubuhnya mencapai 20 selsius. Kondisi Sim Chung tiba-tiba saja kritis, sehingga dokter segera melakukan CPR untuk menyelamatkannya. Sayang garis di layar monitor lurus, yang menandakan  tanda kehidupan Sim Chung tak ada lagi. Joon Jae pun memegang tangannya  dengan sangat erat sambil menundukkan kepalanya.

Saat Joon Jae memegang tangannya, di alam bawah sadarnya  Sim Chung memimpikan di kehidupan sebelumnya saat Dam Ryung memegang dengan lembut tangannya usai memberinya kejutan lampion. Sentuhan itu membuat Sim Chung terbangun. Dia membuka matanya dan melihat Joon Jae berada disampingnya. Sim Chung memanggil nama Joon Jae, dan berkata, “Saya memiliki mimpi. Kau memegang tanganku. Kau menyelamatkanku.” Sambil nonton TV di rumah, Nam Doo berasumsi saat ini Joon Jae  tengah pergi ke club setelah mengusir Sim Chung untuk bersenang-senang. Dia merasa Joon Jae yang telah belajar hal-hal buruk darinya telah menjadi lebih buruk. Tak lama, Joon Jae menelpon dan meminta identitas palsu dengan jaminan asuransi.

Awalnya Nam Doo dan Tae Oh menolak untuk memberikannya, namun setelah diberitahu bahwa Sim Chung sedang berada di UGD karna kecelakaan lalu lintas, mereka setuju dan bergegas berangkat ke rumah sakit. Joon Jae bertanya apa dia baik-baik saja. Sim Chung memandangi Joon Jae dengan tersipu malu dan bertanya dengan nada yang lembut, “Heo Joon Jae, apa kau mengkhawatirkanku?” Joon Jae menjawab ya, dan berpura-puraa menjelaskan bahwa hal itu  akan menjadi sebuah kekacauan jika sesuatu yang buruk terjadi padanya, sementara dia orang yang tak dikenali tanpa rumah dan keluarga.

Joon Jae bertanya apa dia tak tahu bagaimana cara menghindar dari mobil yang datang. Sim Chung tak mengindahkan alasannya dan bergumam, “Heo Joon Jae benar-benar mengkhawatirkanku?. Dia bertanya  untuk mengkonfirmasi apa tadi saat dia memegang tangannya karna mengkhawatirkannya. Sim Chung tersenyum tipis, sementara Joon Jae mengomelinya karna sikapnya yang tidak hati-hati saat menyeberang jalan dan tiba-tiba saja dari belakang Nam Doo memukul kepalanya. Nam Doo berkata ini semua karna Joon Jae yang mengusir Sim Chung dari rumah, dan Tae Oh memelototinya dengan kesal.

Nam Doo  bertanya bagaimana keadaannya dan memberitahu Sim Chung bahwa dia dan Tae Oh mengkhawatirkannya saat dalam perjalanan kesini. Joon Jae menghentikan Nam Doo yang ingin berbicara panjang lebar, dan beralasan bahwa dokter  melarang Sim Chung untuk banyak berbicara. Meskipun Nam Doo merasa alasannya tak masuk akal karna yang terluka adalah kaki Sim Chung.

Saat Nam Doo memberikan identitas palsu Sim Chung dan kartu asuransi di loket untuk mengurus administrasi rumah sakit, dia tanpa sengaja mendengar beberapa dokter yang lewat di dekatnya membicarakan tentang Sim Chung. Dokter lain bertanya untuk mengkonfirmasi apa pasien wanita dengan suhu tubuh 29 selsius berhasil hidup kembali setelah terkena serangan jantung. Dokter yang menangani Sim Chung mengakui dia tak percaya mengucapkan orang yang hampir mati baik-baik saja, dan bahkan berkomentar dengan nama si pasien yang menurutnya cukup aneh “Sim Chung.”

Chi Hun lega setelah polisi meyakinkannya bahwa dia tidak akan mengalami masalah apapun perihal insiden yang dialaminya setelah hasil tes kandungan alkohol maupun obat-obatan negatif dan usahanya saat bergegas membawa korban ke rumah sakit. Polisi hanya menyarankan agar dia melakukan perdamaian dengan pihak korban, namun ia begitu terkejut setelah  melihat Joon Jae keluar dari UGD. Mereka pergi berbicara empat mata di  ruangan yang sunyi. Joon Jae bertanya apa dia yang telah menabrak  Sim Chung dengan sebuah mobil, dan Chi Hun berkata dia adalah kakaknya. Joon  Jae tertawa kecil dan memintanya untuk tidak berpura-pura terhadap sebuah keluarga yang tidak ada dan mendesaknya untuk menjawab pertanyaannya.

Chi Hun menjelaskan bahwa wanita itu  ada di tengah jalan dan itu sebuah ‘kesempatan kecelakaan.’ Joon Jae teringat ucapan yang sama yang  pernah diucapkan oleh Chi Hun saat  mereka masih tinggal bersama . Kita melihat Chi Hun meyakikan Joon Jae saat menjatuhkan pigura foto keluarganya bahwa itu hanya sebuah ‘kesempatan kecelakaan’ karna tidak melihatnya ada di atas meja saat akan meminjam MP3-nya. Joon Jae tak percaya karna seharusnya serpihan kacanya berserakan kalau memang dia tak sengaja dan tempat fotonya pun patah. Dia menuduh Chi Hun sengaja menjatuhkannya dengan niat untuk merusaknya. Chi Hun membantahnya dan Ayah percaya padanya.

Setelah ayah keluar dari kamar, Chi Hun tiba-tiba saja tersenyum tipis ke arahnya, sehingga membuat amarah Joon Jae memuncak dan dia segera memukul wajahnya berkali-kali. Ayah melerai mereka, menampar Joon Jae, dan segera membawa Chi Hyun ke rumah sakit setelah lengannya terkena serpihan kaca. Joon Jae pun menangis, dan ternyata lengannya juga terluka. Joon Jae berkata, “Tidak ada sebuah kebetulan bagimu. Itu yang kutahu pasti.” Meskipun Chi Hyun membantahnya, Joon  Jae tahu dia mengemudikan mobilnya sendiri bukanlah kebiasaannya dan berasumsi dia menuju sebuah tempat pribadi yang tidak boleh diketahui orang lain. Joon Jae mendesaknya apa Chi Hun membuntutinya dan kemudian menabrak Sim Chung. Chi Hun berkata itu omong kosong, dan Joon Jae menyebutkan bahwa beberapa waktu lalu ibunya mengirim seseorang untuk membuntutinya.

Chi Hun berkata mengapa ibunya harus menyewa seseorang untuk mengikutinya, dan bahwa dia tak semenarik itu. Joon Jae menjawab, “Saya adalah anak kandung ayahku.” Joon Jae memegang pundaknya dan menyindirnya untuk melanjutkan tugasnya dengan berpura-pura berpura-pura sebagai anak sungguhan  bagi ayah mereka, dan kemudian pergi. Namun langkah kaki Joon Jae terhenti saat mendengar Chi Hun menjawab telpon ayahnya dan meyakinkan bahwa dia baik-baik saja setelah insiden yang dialaminya hari ini. Joon Jae melihat dari kejauhan saat ayahnya dan Chi Hun pulang bersama dengan sebuah mobil, namun sekertaris CEO tidak sengaja melihatnya saat Joon Jae berjalan masuk ke rumah sakit.

Sim Chung sangat antusias saat dipindahkan ke bangsal umum dan melihat ada banyak orang disana. Sim Chung bertanya pada Nam Doo, “Apa saya akan tinggal disini.” Nam Doo mengangguk dan memberitahu bahwa dia akan tinggal untuk sementara dengan orang-orang yang ada disini. Setelah mengingat ucapan Shi Ah tentang apa itu pernikahan beberapa waktu lalu, Sim Chung bertanya untuk mengkonfirmasi apa dia menikah dengan orang-orang ini. Dokter yang memeriksa pasien lain menoleh, dan Sim Chung berkata bahwa ia tahu apa itu pernikahan bahwa wanita dan pria yang tinggal seatap untuk saling mencintai dan saling menjaga satu sama lain.

Nam Doo dan Tae Oh tak berkomentar dengan ucapan anehnya dan hanya tersenyum. Sim Chung mulai menjadi bahan perhatian saat berkata dengan antusias, “Saya sangat bahagia. Hari ini saya akan menikah disini. Dan lain waktu saya menikah dengan Heo Joon Jae.” Dokter berpikir ada yang salah dengan otaknya sehingga ingin melakukan pemeriksaan MRI, berbeda dengan Tae Oh yang berpendapat Sim Chung imut.

Kemudian saat pegawai rumah sakit (Park Jin Joo) datang membawakan  makanan pada tiap pasien di kamarnya, Sim Chung mengomentari makanan mereka hingga membuat si pegawai rumah sakit sedikit kesal dengan mulutnya yang cerewet. Hingga si pegawai rumah sakit itu berjalan melewatinya,  dan Sim Chung mengangkat tangannya dan berkata, “Saya ada disini.”

Sim Chung menunggu makanannya disajikan. Ia menjadi ciut saat diberitahu bahwa dia  harus berpuasa dan tidak mendapat makanan seperti pasien lainnya karna kemungkinan dia akan dioperasi, dan  itu seperti mimpi buruk  bagi Sim Chung. Dia  segera menelpon Joon  Jae dan memberitahu bahwa sesuatu yang buruk telah terjadi.

Joon Jae khawatir,  sampai Sim Chung menjelaskan bahwa dia diperintah untuk berpuasa berbeda dengan pasien lainnya yang mendapatkan makanan spesial. Sim Chung mendramatisir keadaannya dan bertanya apa yang harus ia lakukan. “Heo Joon Jae. Saya harus standby dengan perut kosong,” ucap Sim Chung dan Joon Jae tertawa mendengarnya. Joon Jae berkata dia sudah mengerti dan menyuruhnya tidur, tapi Sim Chung berkata ketika dia menutup matanya dia terus melihat mie rebus pedas.

Joon Jae segera menutup telponnya dan menelpon pihak rumah sakit dan berdebat bahwa keadaan mental pasien telah normal dan tidak mengalami pendarahan. Dia bersikeras agar Sim Chung tidak dibiarkan dengan perut kosong untuk melakukan operasi yang mungkin  akan mereka lakukan sebagai tindakan pencegahan, dan setelah perdebatan yang  cukup panjang pada akhirnya dia berhasil. Keesokan harinya, Joon Jae diam-diam mengintip di balik pintu untuk melihat reaksi Sim Chung setelah mendapatkan makanan spesialnya. Dia tersenyum saat melihat lucunya ekspresi Sim Chung dan bagaimana dia meniup makanannya sebelum memakannya dengan lahap.

Saat berada di rumah sakit, sekertaris ayahnya tiba-tiba muncul di depannya. Mereka berbicara di taman rumah sakit. Sekertaris ayahnya menyesalkan bagaimana Joon  Jae pindah begitu saja dan memutus kontak. Dia memberikan bungkusan teh citrus kesukaannya  dan menyuruhnya mencampurnya dengan air agar dia tidak kedinginan  dan menyuruhnya memakai pakaian hangat di musim dingin ini. Melihat perhatian sekertaris ayahnya, Joon Jae kembali teringat saat masih kecil ia menangis mencari ibunya dan Paman datang untuk menghiburnya. Joon Jae kecil terus menangis dan sekertaris ayahnya yang ia panggil “Ahjussi” minta maaf karna tidak bisa membawa ibunya. Paman memegang tangan Joon Jae untuk menengkannya dan berjanji akan melindunginya, dan memberitahu Joon Jae kecil bahwa dia adalah temannya.

Dia juga teringat bagaimana Ahjussi mengobali luka di lengannya karna terkena serpihan kaca usai bertengkar dengan Chi Hun di tahun 2006. Joon Jae memberitahu Paman bahwa dia akan meninggalkan rumah ini untuk mencari ibunya, membeli rumah yang sangat bagus dan akan tinggal bersamanya. Meskipun Paman meyakinkannya bahwa dia satu-satunya yang dimiliki ayahnya, Joon Jae memintanya untuk menjaga ayahnya. Joon Jae berkata, “Ahjusi, kau telah menepati janjimu tapi saya belum menepati janjiku.” Ahjussi memberitahu Joon Jae bahwa ayahnya sedang mencarinya, dan menjelaskan bahwa sepertinya ayahnya ingin membereskan segala sesuatu disekitarnya.

Joon Jae berharap agar ayahnya membersihkan masalahnya dan mengeluarkannya dari persamaan haknya. Joon Jae pamit pergi, namun Paman mengingatkan keluarga bukan seperti itu –bahkan ketika mereka menyesal sulit bagi mereka untuk mengatakan kata itu, dan ketika mereka merindukanmu bahkan lebih sulit untuk mengatakannya. Paman berkata bahwa ayahnya seperti itu, dan sudah berumur.  Sayang seorang pria yang menyamar sebagai pasien diam-diam sedang mengamati sekertaris CEO. Sim Chung mendorong kursi rodanya ke samping seorang pasien wanita tua dan  tanpa permisi mengupas jeruknya. Mereka berdua nonton sebuah drama, dan Sim Chung terkagum-kagum melihat pasien itu bisa menebak siapa karakter dalam drama itu dan apa yang akan terjadi pada si karakter. Sim Chung bertanya bagaimana dia bisa tahu dan Ahjumma menjawab dengan bangganya bahwa ini bukan pertama kalinya dia menonton sebuah drama. Sumber dari aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea/

0 Response to "Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend of the Blue Sea Episode 6 Bag 1"

Post a Comment

Label

Sinopsis (2847) Entertaiment (2463) India (1043) Trailer (800) Film (776) Drama Korea (589) Movie (487) ANTV (372) Serial Tv (321) Blog (236) Sinetron (185) Film Indonesia (180) Film Korea (148) Drama (145) Anandhi ANTV (128) Blogging (127) Lonceng Cinta ANTV (117) Mohabbatein (117) Program TV (117) Review (110) Film India (109) Film Jepang (101) Selebritis (83) Sosial Media (80) GEET ANTV (71) Bisnis Online (68) Hollywood (68) Berita Popoler (64) MNCTV (61) Thapki ANTV (60) Comedy (55) Drama Asia (53) Action (49) Marketing Online (49) Bisnis (48) Berita Populer (46) Gosip (46) Bollywood (45) TV (43) SCTV (38) Horor (37) Drama Jepang (33) Romance (32) Thriller (29) RCTI (26) Drama China (24) JanjiSuciVidya (24) Teknologi (22) Nasional (20) Film China (19) Dev dan Sona (18) PaakhiANTV (18) Facebook (17) Animation (16) Astha dan Shlok (16) Google Adsense (16) BigMovies (15) Drama Taiwan (15) Inspiratif (15) Tips (15) Berita Selebritis (14) Cahaya Cinta ANTV (14) Media Online (14) Uttaran (14) Berita Hollywood (13) K-POP (13) Internet (12) Korea (12) SWARAGINI ANTV (12) Aku (11) PUNARVIVAHANTV (11) SEO (11) Twitter (11) Gangaa Season 2 (10) Berita Film (9) Fantasi (8) Tips Menulis (8) Info (7) NET (6) Superhero (6) Uang Online (6) Video (6) Asia (5) MADHUBALAANTV (5) Tokoh Internet (5) Affiliate (4) Biography (4) Film Taiwan (4) Jepang (4) Kisah Sukses (4) Naagin SCTV (4) TVONE (4) Telenovela (4) Website (4) BIDAAI ANTV (3) Belahan Jiwa SCTV (3) Endless Love tvOne (3) Film Hongkong (3) Forex (3) LinkedIn (3) Musik (3) NakushaANTV (3) Ranveer Ishani (3) BOBOWOW (2) Doble Kara MNCTV (2) PANDU ANTV (2) Profil (2) Putri Biru ANTV (2) Sejarah (2) Tomorrow With You (2) Torn Apart TvOne (2) TransTV (2) Anak Langit SCTV (1) Award (1) Berkah Cinta SCTV (1) CINTA ELIF TVONE (1) Drama Mandarin (1) Forevermore MNCTV (1) Game (1) GatotKacaANTV (1) IKTPANTV (1) Japan (1) Lonceng Cinta (1) NadinANTV (1) Orphan Flowers TvOne (1) PangkuanHimalayaANTV (1) Roman Picisan RCTI (1) SiBoySCTV (1) Template (1) Winter Sun tvOne (1)