Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend Of The Blue Sea Episode 6 Drama Korea Bag Kedua

Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend Of The Blue Sea Episode 6 Drama Korea Bag Kedua - Shim Chung bingung dengan drama yang ditontonya, dan bertanya ke seorang ahjumma, Shim Chung,”Namun, orang itu kenapa dia membuang airnya?”. Ahjumma menjawab,”Dia bilang dia tak bisa menerimanya sebagai anggota keluarga”. Shim Chung bingung dengan arti keluarga. Ahjumma itu menjelaskan keluarga adalah orang yang saling perduli satu sama lain. Lalu Shim Chung memandangi orang2 di rumah sakit yang saling membantu keluarga mereka. Shim Chung,”Mereka terlihat saling menyukai sama seperti kue ikan. Mereka hangat dan manis”.

Nam Doo dan Shi Ah saling bertemu, dan merasakan ada sesuatu keanehan. Nam Doo,”Apapun kita membicarakan masalah mental atau fisik. Mereka bilang dia tidak akan bisa pulih seperti itu, namun dia sudah terbang kemana2”. Shi Ah mengira Shim Chung seperti zombie atau semacamnya. Shi Ah takut dirinya  pernah digigit oleh Shim Chung. Shi Ah sendiri bingung mengapa Joon Jae berada di dekat Shim Chung seakan dia adalah wali bagi Shim Chung, padahal Joon Jae sudah menendang Shim Chung keluar dari kediamannya.

Nam Doo yakin alasan Joon Jae melakukan hal itu karena Shim Chung ada hubungannya dengan kenangan Joon Jae di Spanyol, Nam Doo,”Dia mungkin ingin tahu tentang seorang gadis yang membingungkan juga”. Shi Ah menjadi ingin tahu siapa Shim Chung sebenarnya. Nam Doo berpikiran jangan2 Joon Jae sudah kehilangan ingatan tentang Shim Chung. Nam Doo sendiri bingung melihat Shim Chung yang memiliki kekuatan fisik yang kuat. Nam Doo mengira hal itu disebabkan karena Shim Chung yang banyak makan ginseng liar atau semacamnya. Shi Ah tak percaya itu, Shi Ah melihat dari mata Shim Chung, dia seperti seorang yang miskin. Shim Chung lalu keluar dari rumah sakit, sambil makan dan melihat spanduk protes dari seseorang ibu yang bertuliskan,”Menuntut kebenaran dibalik kecelakaan medis. Tolong katakan padaku mengapa anak perempuanku meninggal”. Ketika ibu itu sedang berdemo direktur rumah sakit datang, dan melihatnya.  Direktur itu bernama Hyeong Dong. Hyeong Dong  itu marah kepada anak buahnya, Hyeong Dong,”Kamu, kamu tidak dengar bahwa anak dari Presiden Lee kembali dari London?. Kamu harus memusnahkan sampah seperti itu”.

Hyeong Dong marah, namun  anak buahnya memberitahukan bahwa ibu yang berdemo itu baru saja kehilangan anak perempuannya. Hyeong Dong marah dan menendang anak buahnya. Hyeong Dong menegaskan dia yang memberikan gaji kepada ajusshi itu, dan bukan ibu tadi. Hyeong Dong memukul anak buahnya. Tak lama Shim Chung yang melihat kejadian itu marah, dan bergegas menghampirinya. Shim Chung berdiri dari kursi rodanya, dan langsung menendang Hyeong Dong dengan tendangan ala Bruce Lee. Hyeong Dong terjatuh, dan para dokter rumah sakit dan pegawai keamanan menghampirinya. Shim Chung,”Apa kamu mencoba untuk membuat pasien itu  kelaparan?. Perut kosong sungguh menjengkelkan”.

Akhirnya, Shim Chung bertemu dengan Hyeong Dong, dan mukanya lebam. Hyeong Dong,”Apa ini masuk akal? Kamu bilang dia pasien dengan tulang retak”. Dokter,”ketika kami memeriksanya di ruangan UGD, ini sungguh keretakan di tulang kering”. Hyeong Dong menyuruh dokter yang menangani Shim Chung melihat rekaman videonya. Direktur Hyeong Dong,”Kamu tidak lihat saya terbang. Bahkan atlet taekwodo nasional tidak bisa membuat orang terbang seperti itu”. Shim Chung menjelaskan dunia ini seperti memberi dan menerima. Karena Hyeong Dong menedang pegawainya,  maka Shim Chung melakukan hal yang sama kepadanya.

Hyeong Dong mengira Shim Chung sedang mengalami gangguan psikis delusi. Dokter juga merasakan hal yang sama, sehingga dia ingin memeriksa bagian kepala Shim Chung melalui MRI Scan. Namun Hyeong Dong  melarangnya, Hyeong Dong,”Hubungi bagian hukum dan suruh pengacara Oh kesini. Dan selesaikan semunya dengan XRay. Saya akan melapor ke polisi dan membiarkanmu makan kacang dengan benar di penjara”. Shim Chung lalu bertanya ke dokternya, Hyeong Dong ingin tahu apa yang ditanyakan oleh Shim Chung. Dokter itu memberitahukan,”Dia bertanya apakah makanan kacang baik adanya”. Shim Chung lalu bertemu dengan ibu yang berdemo atas kehilangan nyawa anaknya. Ibu itu meminta maaf kepada Shim Chung karena dirinya membuat Shim Chung mengalami kesulitan. Shim Chung bingung mengapa ibu itu bersedih. Ibu itu bernama ibu Ae Yeon. Ibu Ae Yeon lalu menceritakan tentang anaknya Ae Yeon yang sangat baik yang rela tidak ke sekolah guna membantu sang bunda.

Ibu Ae Yeon teringat dokter berkata operasi yang dijalani oleh anaknya hanya operasi yang sederhana. Ibu Ae Yeon tak menyangka karena operasi itu malah membuat anaknya tak bisa bangun lagi. Ibu Ae Yeon menangis tak bisa melakukan apapun buat anaknya, Ibu Ae Yeon,”Saya seharusnya mengirimnya kedalam perjalanan itu dengan paksa. Saya seharusnya membelikannya pakaian yang bagus. Saya seharusnya membiarkannya bermain daripada kerja sampingan”.

Ibu Ae Yeon menjadi tak bisa makan karena memikirkan hal2 yang belum pernah dia lakukan kepada anaknya. Shim Chung lalu memegang tangan ibu itu, Shim Chung,”Anda ingin mendengar rahasiaku. Saya bisa menghapuskan ingatan manusia. Jika kamu mau aku melakukannya, Saya bisa menghapuskan semua ingatan sedih Anda”. Shim Chung melihat ibu Ae Yeon tidak akan sedih dan terluka lagi jika tidak mengingat anaknya. Lalu Shim Chung menutup matanya diikuti oleh ibu Ae Yeon. Muncullah masa silam ketika Ae Yeon pergi ke sekolah, juga saat Ae Yeon mengungkapkan tak ingin pergi dalam perjalanan (retreat) pendidikan di sekolahnya. Muncullah masa ketika Ae Yeon memeluk ibunya yang sedang memasak.  Muncullah masa ketika Ae Yeon akan masuk ke ruangan operasi, dan dia meminta ibunya membawanya ke pulau Jeju bila sudah pulih pasca operasi. Ibu Ae Yeon mengingat semua kenangan itu bersama anaknya, lalu menolak Shim Chung menghapus ingatannya itu.

Ibu Ae Yeon ingin tetap menyimpan kenangan anaknya di hatinya, meskipun  ingatan itu menyakitkan hingga akhir hayatnya. Shim Chung bingung mengapa ibu Ae Yeon itu tetap ingin menyimpan kenangannya. Ibu Ae Yeon menjawab,”karena meskipun itu menyakitkan. Saya dapat mencintainya. Lebih dari tidak bisa mencintai dan mengingat anak perempuanku. Saya lebih baik mencintai dan mengingatnya, meskipun itu menyakitkan”.

Tae Oh, Joon Jae, serta Nam Doo melihat rekaman Shim Chung ketika menendang direktur rumah sakit Hyeon Dong. Joon Jae curiga hasil scan Shim Chung sudah tertukar dengan melihat video rekaman itu. Nam Doo ingin tahu apa yang akan Joon Jae lakukan karena direktur Hyeon Dong ingin menuntut Shim Chung. Joon Jae melihat videonya kembali, dan menjelaskan bahwa Shim Chung dapat terbang padahal divonis mengalami patah tulang.

Nam Doo mengulang rekaman sebelumnya yang memperlihatkan ketika direktur itu menendang karyawannya. Lalu Joon Jae pun menanggapi, Joon Jae,”Saya melihat Shim Chung melakukan ini bukan karena saya tidak melihat masa lampau. Kosongkan dia. Manusia ini sungguh tak bermoral”. Lalu Nam Doo menjelaskan rencana mereka.

Nam Doo tahu Presiden rumah sakit itu yakni Presiden Lee sedang liburan di Hawai sekarang, dan anaknya akan terbang kembali ke Korea buat pertama kalinya dalam waktu 10 tahun. Tae Oh pun bertugas untuk meretas percakapan Presiden Lee dengan anaknya, serta mengetahui nomor kontak keduanya. Tae Oh mengirim pesan palsu ke Presiden Lee bahwa anaknya sudah tiba di Korea, namun tak ada orang dari rumah sakit yang menjemputnya.  Akhirnya, Presiden Lee menelpon Hyeong Dong dan marah kepadanya.  Joon Jae serta kawan2nya berencana untuk membuat kejadian dimana anak presiden Lee datang ke Korea namun tidak ada seorangpun yang menyambutnya, sehingga direktur Hyeong Dong tak bisa mewarisi hak pengelolaan rumah sakit.

Akhirnya, Presiden Lee menelpon direktur rumah sakit, dan memberitahukan anaknya sudah tiba di Korea. Sontak direktur  rumah sakit itu menjadi sangat takut. Joon Jae bersama Tae Oh lalu muncul di rumah sakit dan menyamar sebagai anak dari presiden Lee. Direktur Hyeon Dong menyambut Tae Oh serta Joon Jae dengan sangat takut yang tiba2 muncul di rumah sakit. Joon Jae menyamar sebagai William Choi.

Joon Jae lalu meminta hp dari direktur Hyeong Dong, dan menelpon Presiden Lee. Dari belakang, Tae Oh mengambil hp direktur Hyeong Dong, dan  Joon Jae berpura2 berbicara dengan Presiden Lee dengan hp yang diberikan Tae Oh. Joon Jae,”Saya sudah menunggu di bandara, lalu naik taksi kesini. Sungguh menjengkelkan. Tidak jangan pecat dia. Saya baik2 saja”. Karena mendapatkan hp dari direktur Hyeong Dong, Tae Oh bisa mendapatkan password untuk masuk ke ruangannya.

Disaat bersamaan, Nam Doo sudah menunggu anak Presiden Lee yakni William Choi yang asli di bandara, dan membawanya bersama di dalam mobil. Nam Doo sengaja membawa William Choi yang asli berkeliling jalan di Korea. Disaat bersamaan, Tae Oh akan bertugas menukar arsip antara telepon asisten Direktur Hyeong Dong dan komputernya. Tae Oh lalu mengambil berkas arsip email di rumah sakit, yakni rekap data pasien Yae Eun Kim (Ae Yeon)  yang sudah dirubah serta beberapa kejahatan yang dilakukan oleh Hyeong Dong .

Direktur Hyeong Dong menemani Joon Jae, dan Joon Jae berpura2 merasakan bau yang menjijikkan. Hyeong Dong merasa bau yang dirasakan oleh Joon Jae (William Choi) adalah bau disinfectant, Joon Jae ( samaran William Choi) menanggapi,”Ahw… Baunya dari Anda asisten Direktur”. Hyeong Dong pun menjadi takut, lalu menutup mulutnya. Joon Jae (menyamar William Choi) menjelaskan bau diciumnya tidak hilang bahkan ketika Hyeong Dong menutup mulutnya. Hyeong Dong hendak berbicara lagi, namun Joon Jae mengatakan mulutnya bau.

Joon Jae dan Hyeong Dong serta Tae Oh bertemu bersama, dan Joon Jae memperlihatkan beberapa berkas arsip rumah sakit yang berhasil dicuri Tae Oh. Joon Jae duduk dan berkata,”Bau ikan pastinya berasal dari sini. Kelalaian medis, penggelapan, penyuapan. Ini akan menjadi masalah serius jika istrimu menemukannya”. Joon Jae lalu menebak akan adanya perusahaan farmasi yang memberikan potongan harga dengan mengadakan turnamen golf beberapa hari terakhir dengan nilai 1 juta won buat 1 ronde, dan seharinya akan menjadi 1 milliar won. Joon Jae berjanji akan membawa semua berkas temuannya itu ke wartawan.

Tae Oh lalu memperlihatkan komputernya, dan mengancam menekan tombol enter untuk mengirim file itu ke wartawan. Hyeong Dong ingin tahu berapa banyak uang yang diinginkan oleh Joon Jae. Joon Jae tak mengingkan uang, namun dia meminta Hyeong Dong untuk mengampuni Shim Chung, juga meminta maaf kepada pegawai yang pernah ditendangnya beberapa waktu lalu. Hyeong Dong pun melakukan hal itu dan meminta maaf kepada pegawainya.

Hyeong Dong lalu menghampiri ibu Ae Yeon (Yae Eun Kim) dan memberikannya rekap medis yang asli dari operasi yang dijalani oleh anaknya. Hyeong Dong pun mengakui sudah melakukan malpraktik secara kedokteran kepada Yae Eun Kim (Ae Yeon). Hyeong Dong,”Ini karena kita tak bisa dengan benar memonitor status pasien ketika operasi yang menyebabkan anak Anda meninggal dunia”. Hyeong Dong mengaku salah dan menyerahkan semua kompensasi kasus malpraktik ini ke departemen hukum rumah sakit.

Di rumah sakit, Shim Chung merasa bahagia karena mendapat makanan yang enak juga tidak dingin. Shim Chung membantu pasien lain membuka bekal makanannya. Tak lama dokter datang, dokter,”Oh saya lihat Anda sudah makan yang baik”. Shim Chung,”Yah..”. Dokter lalu mengijinkan Shim Chung untuk keluar dari rumah sakit. Dokter itu mengijinkan Shim Chung pulang ke rumahnya. Shim Chung  bingung mengapa dia harus pergi dari rumah sakit, Shim Chung,”Apa karena saya makan terlalu banyak?. Oh, saya tidak punya rumah”.

Tak lama Joon Jae muncul sembari menyahut,”Ayo pulang ke rumah”.  Shim Chung sangat kaget melihat Joon Jae dan bergegas menghampirinya. Joon Jae mengira Shim Chung tengah terluka karena menghampirinya dengan berjalan sangat kencang. Dokter lalu memberitahukan ke Joon Jae bahwa Shim Chung sudah baik2 saja dan sudah terjadi penukaran rekap medis Shim Chung saat dia  melakukan pemeriksaan sinar X. Shim Chung pun pergi bersama Joon Jae dan meninggalkan rumah sakit sambil memberikan salam kepada ibu Yae Eun Kim (Ae Yeon).

Shim Chung ingin tahu kapan salju pertama turun di Korea, Joon Jae menjawab,”Salju pertama datang sekali setahun. Salju petama sudah datang dan pergi. Nanti tahun depan”. Shim Chung sedih karena dia tak bisa melihat lagi salju pertama di tahun depan. Joon Jae lalu ingin tahu kemana Shim Chung akan pergi tahun depan, Shim Chung malah bertanya,”Heo Joon Jae, apa orang2 ingin mengingat kepedihan dan kesedihan?. Cinta macam apa yang ingin mengingatnya, meskipun kepedihan itu membuat kamu tak bisa makan atau tidur?”.

Joon Jae lalu mengingat ketika dia terdampar di Spanyol dan mendengar kata cinta dari Shim Chung. Joon Jae tak menjawab pertanyaan Shim Chung itu. Joon Jae lalu mengajak Shim Chung untuk melihat salju pertama. Meskipun di Seoul salju pertama sudah berlalu, Joon Jae memberitahukan masih ada tempat yang terdapat salju.

Di rumah sakit, Nam Doo meminta sebuah data rekap medis ke seorang perawat, perawat itu meminta Nam Doo untuk menyerahkan surat kuasa dari pengacara bila ingin mendapatkannya, dan Nam Doo menyerahkannya. Gil Joong mendapatkan informasi dari sekretarisnya bahwa dia sudah menemukan Joon Jae. Di rumahnya, Seo Hee menyadap pembicaraan Gil Joong itu. Seo Hee mendengar sekretaris Gil Joong akan berusaha untuk membujuk Joon Jae bertemu dengan ayahnya. Gil Joong berterima kasih kepada sekretarisnya kepala Nam atas informasinya itu.

Gil Joong menyuruh kepala Nam untuk bisa mempertemukannya dengan Joon Jae, karena Gil Joong ingin banyak mengatakan sesuatu kepada anaknya. Tak lama sekretris Nam tersadar di kaca spion mobilnya terdapat sebuah alat sadap. Dia lalu teringat bahwa seorang wanita pernah memberikannya hadiah, dan mengaku hadiah itu dari Gil Joong. Tak lama Dae Young muncul di hadapan kepala Nam sambil membawa benda tajam.

Joon Jae lalu membawa Shim Chung ke sebuah tempat yang terlihat banyak sekali salju. Joon Jae mengaku sudah berjuang keras untuk menemukan tempat yang terdapat banyak salju buat Shim Chung. Joon Jae lalu melihat Shim Chung yang mengenakan baju winter, dan terpesona dengannya. Tak lama kawanan pria muncul dan memberikan salam kepada Shim Chung. Joon Jae sedikit tak senang melihatnya, lalu  Joon Jae mengenakan sepatu ski kepada Shim Chung.

Joon Jae lalu teringat dia pernah mengenakan sepatu kepada seorang wanita di Spanyol yakni Shim Chung sendiri. Joon Jae lalu merasa pernah mengingat apa yang dilakukannya kepada Shim Chung sekarang. Shim Chung hanya terdiam, Joon Jae,”Apa ini dejavu?”.   Joon Jae lalu mengajarkan Shim Chung untuk bermain ski. Namun Shim Chung tiba2 saja meluncur dengan sangat kencang, Shim Chung,”bagaimana saya menghentikannya?. Apa itu A. Apa maksudnya A. Heo Joon Jae”, sambari menangis.

Joon Jae pun mempercepat laju papan skinya guna mengejar Shim Chung. Joon Jae lalu berhasil mendahului Shim Chung, dan berdiri untuk menghentikan Shim Chung. Shim Chung menyuruh Joon Jae menyingkir darinya. Namun Joon Jae menangkap Shim Chung, dan berhasil menghentikan laju papan skinya, lalu mereka berguling bersama di tengah salju.

Joon Jae dan Shim Chung menikmati kebersamaan mereka, Joon Jae,”kamu… Apa kamu tahu atau tidak, saya baru saja menyelamatkan nyawamu”. Joon Jae lalu meminta sesuatu, Joon Jae hendak mengkonfirmasi sesuatu. Joon Jae,”Kamu. Bisakah kamu mencoba mengatakan ini?. Saya cinta kamu”. Shim Chung tak bergeming ketika Joon Jae meminta hal itu. Sumber by aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea
Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend Of The Blue Sea Episode 6 Drama Korea Bag Kedua - Shim Chung bingung dengan drama yang ditontonya, dan bertanya ke seorang ahjumma, Shim Chung,”Namun, orang itu kenapa dia membuang airnya?”. Ahjumma menjawab,”Dia bilang dia tak bisa menerimanya sebagai anggota keluarga”. Shim Chung bingung dengan arti keluarga. Ahjumma itu menjelaskan keluarga adalah orang yang saling perduli satu sama lain. Lalu Shim Chung memandangi orang2 di rumah sakit yang saling membantu keluarga mereka. Shim Chung,”Mereka terlihat saling menyukai sama seperti kue ikan. Mereka hangat dan manis”.

Nam Doo dan Shi Ah saling bertemu, dan merasakan ada sesuatu keanehan. Nam Doo,”Apapun kita membicarakan masalah mental atau fisik. Mereka bilang dia tidak akan bisa pulih seperti itu, namun dia sudah terbang kemana2”. Shi Ah mengira Shim Chung seperti zombie atau semacamnya. Shi Ah takut dirinya  pernah digigit oleh Shim Chung. Shi Ah sendiri bingung mengapa Joon Jae berada di dekat Shim Chung seakan dia adalah wali bagi Shim Chung, padahal Joon Jae sudah menendang Shim Chung keluar dari kediamannya.

Nam Doo yakin alasan Joon Jae melakukan hal itu karena Shim Chung ada hubungannya dengan kenangan Joon Jae di Spanyol, Nam Doo,”Dia mungkin ingin tahu tentang seorang gadis yang membingungkan juga”. Shi Ah menjadi ingin tahu siapa Shim Chung sebenarnya. Nam Doo berpikiran jangan2 Joon Jae sudah kehilangan ingatan tentang Shim Chung. Nam Doo sendiri bingung melihat Shim Chung yang memiliki kekuatan fisik yang kuat. Nam Doo mengira hal itu disebabkan karena Shim Chung yang banyak makan ginseng liar atau semacamnya. Shi Ah tak percaya itu, Shi Ah melihat dari mata Shim Chung, dia seperti seorang yang miskin. Shim Chung lalu keluar dari rumah sakit, sambil makan dan melihat spanduk protes dari seseorang ibu yang bertuliskan,”Menuntut kebenaran dibalik kecelakaan medis. Tolong katakan padaku mengapa anak perempuanku meninggal”. Ketika ibu itu sedang berdemo direktur rumah sakit datang, dan melihatnya.  Direktur itu bernama Hyeong Dong. Hyeong Dong  itu marah kepada anak buahnya, Hyeong Dong,”Kamu, kamu tidak dengar bahwa anak dari Presiden Lee kembali dari London?. Kamu harus memusnahkan sampah seperti itu”.

Hyeong Dong marah, namun  anak buahnya memberitahukan bahwa ibu yang berdemo itu baru saja kehilangan anak perempuannya. Hyeong Dong marah dan menendang anak buahnya. Hyeong Dong menegaskan dia yang memberikan gaji kepada ajusshi itu, dan bukan ibu tadi. Hyeong Dong memukul anak buahnya. Tak lama Shim Chung yang melihat kejadian itu marah, dan bergegas menghampirinya. Shim Chung berdiri dari kursi rodanya, dan langsung menendang Hyeong Dong dengan tendangan ala Bruce Lee. Hyeong Dong terjatuh, dan para dokter rumah sakit dan pegawai keamanan menghampirinya. Shim Chung,”Apa kamu mencoba untuk membuat pasien itu  kelaparan?. Perut kosong sungguh menjengkelkan”.

Akhirnya, Shim Chung bertemu dengan Hyeong Dong, dan mukanya lebam. Hyeong Dong,”Apa ini masuk akal? Kamu bilang dia pasien dengan tulang retak”. Dokter,”ketika kami memeriksanya di ruangan UGD, ini sungguh keretakan di tulang kering”. Hyeong Dong menyuruh dokter yang menangani Shim Chung melihat rekaman videonya. Direktur Hyeong Dong,”Kamu tidak lihat saya terbang. Bahkan atlet taekwodo nasional tidak bisa membuat orang terbang seperti itu”. Shim Chung menjelaskan dunia ini seperti memberi dan menerima. Karena Hyeong Dong menedang pegawainya,  maka Shim Chung melakukan hal yang sama kepadanya.

Hyeong Dong mengira Shim Chung sedang mengalami gangguan psikis delusi. Dokter juga merasakan hal yang sama, sehingga dia ingin memeriksa bagian kepala Shim Chung melalui MRI Scan. Namun Hyeong Dong  melarangnya, Hyeong Dong,”Hubungi bagian hukum dan suruh pengacara Oh kesini. Dan selesaikan semunya dengan XRay. Saya akan melapor ke polisi dan membiarkanmu makan kacang dengan benar di penjara”. Shim Chung lalu bertanya ke dokternya, Hyeong Dong ingin tahu apa yang ditanyakan oleh Shim Chung. Dokter itu memberitahukan,”Dia bertanya apakah makanan kacang baik adanya”. Shim Chung lalu bertemu dengan ibu yang berdemo atas kehilangan nyawa anaknya. Ibu itu meminta maaf kepada Shim Chung karena dirinya membuat Shim Chung mengalami kesulitan. Shim Chung bingung mengapa ibu itu bersedih. Ibu itu bernama ibu Ae Yeon. Ibu Ae Yeon lalu menceritakan tentang anaknya Ae Yeon yang sangat baik yang rela tidak ke sekolah guna membantu sang bunda.

Ibu Ae Yeon teringat dokter berkata operasi yang dijalani oleh anaknya hanya operasi yang sederhana. Ibu Ae Yeon tak menyangka karena operasi itu malah membuat anaknya tak bisa bangun lagi. Ibu Ae Yeon menangis tak bisa melakukan apapun buat anaknya, Ibu Ae Yeon,”Saya seharusnya mengirimnya kedalam perjalanan itu dengan paksa. Saya seharusnya membelikannya pakaian yang bagus. Saya seharusnya membiarkannya bermain daripada kerja sampingan”.

Ibu Ae Yeon menjadi tak bisa makan karena memikirkan hal2 yang belum pernah dia lakukan kepada anaknya. Shim Chung lalu memegang tangan ibu itu, Shim Chung,”Anda ingin mendengar rahasiaku. Saya bisa menghapuskan ingatan manusia. Jika kamu mau aku melakukannya, Saya bisa menghapuskan semua ingatan sedih Anda”. Shim Chung melihat ibu Ae Yeon tidak akan sedih dan terluka lagi jika tidak mengingat anaknya. Lalu Shim Chung menutup matanya diikuti oleh ibu Ae Yeon. Muncullah masa silam ketika Ae Yeon pergi ke sekolah, juga saat Ae Yeon mengungkapkan tak ingin pergi dalam perjalanan (retreat) pendidikan di sekolahnya. Muncullah masa ketika Ae Yeon memeluk ibunya yang sedang memasak.  Muncullah masa ketika Ae Yeon akan masuk ke ruangan operasi, dan dia meminta ibunya membawanya ke pulau Jeju bila sudah pulih pasca operasi. Ibu Ae Yeon mengingat semua kenangan itu bersama anaknya, lalu menolak Shim Chung menghapus ingatannya itu.

Ibu Ae Yeon ingin tetap menyimpan kenangan anaknya di hatinya, meskipun  ingatan itu menyakitkan hingga akhir hayatnya. Shim Chung bingung mengapa ibu Ae Yeon itu tetap ingin menyimpan kenangannya. Ibu Ae Yeon menjawab,”karena meskipun itu menyakitkan. Saya dapat mencintainya. Lebih dari tidak bisa mencintai dan mengingat anak perempuanku. Saya lebih baik mencintai dan mengingatnya, meskipun itu menyakitkan”.

Tae Oh, Joon Jae, serta Nam Doo melihat rekaman Shim Chung ketika menendang direktur rumah sakit Hyeon Dong. Joon Jae curiga hasil scan Shim Chung sudah tertukar dengan melihat video rekaman itu. Nam Doo ingin tahu apa yang akan Joon Jae lakukan karena direktur Hyeon Dong ingin menuntut Shim Chung. Joon Jae melihat videonya kembali, dan menjelaskan bahwa Shim Chung dapat terbang padahal divonis mengalami patah tulang.

Nam Doo mengulang rekaman sebelumnya yang memperlihatkan ketika direktur itu menendang karyawannya. Lalu Joon Jae pun menanggapi, Joon Jae,”Saya melihat Shim Chung melakukan ini bukan karena saya tidak melihat masa lampau. Kosongkan dia. Manusia ini sungguh tak bermoral”. Lalu Nam Doo menjelaskan rencana mereka.

Nam Doo tahu Presiden rumah sakit itu yakni Presiden Lee sedang liburan di Hawai sekarang, dan anaknya akan terbang kembali ke Korea buat pertama kalinya dalam waktu 10 tahun. Tae Oh pun bertugas untuk meretas percakapan Presiden Lee dengan anaknya, serta mengetahui nomor kontak keduanya. Tae Oh mengirim pesan palsu ke Presiden Lee bahwa anaknya sudah tiba di Korea, namun tak ada orang dari rumah sakit yang menjemputnya.  Akhirnya, Presiden Lee menelpon Hyeong Dong dan marah kepadanya.  Joon Jae serta kawan2nya berencana untuk membuat kejadian dimana anak presiden Lee datang ke Korea namun tidak ada seorangpun yang menyambutnya, sehingga direktur Hyeong Dong tak bisa mewarisi hak pengelolaan rumah sakit.

Akhirnya, Presiden Lee menelpon direktur rumah sakit, dan memberitahukan anaknya sudah tiba di Korea. Sontak direktur  rumah sakit itu menjadi sangat takut. Joon Jae bersama Tae Oh lalu muncul di rumah sakit dan menyamar sebagai anak dari presiden Lee. Direktur Hyeon Dong menyambut Tae Oh serta Joon Jae dengan sangat takut yang tiba2 muncul di rumah sakit. Joon Jae menyamar sebagai William Choi.

Joon Jae lalu meminta hp dari direktur Hyeong Dong, dan menelpon Presiden Lee. Dari belakang, Tae Oh mengambil hp direktur Hyeong Dong, dan  Joon Jae berpura2 berbicara dengan Presiden Lee dengan hp yang diberikan Tae Oh. Joon Jae,”Saya sudah menunggu di bandara, lalu naik taksi kesini. Sungguh menjengkelkan. Tidak jangan pecat dia. Saya baik2 saja”. Karena mendapatkan hp dari direktur Hyeong Dong, Tae Oh bisa mendapatkan password untuk masuk ke ruangannya.

Disaat bersamaan, Nam Doo sudah menunggu anak Presiden Lee yakni William Choi yang asli di bandara, dan membawanya bersama di dalam mobil. Nam Doo sengaja membawa William Choi yang asli berkeliling jalan di Korea. Disaat bersamaan, Tae Oh akan bertugas menukar arsip antara telepon asisten Direktur Hyeong Dong dan komputernya. Tae Oh lalu mengambil berkas arsip email di rumah sakit, yakni rekap data pasien Yae Eun Kim (Ae Yeon)  yang sudah dirubah serta beberapa kejahatan yang dilakukan oleh Hyeong Dong .

Direktur Hyeong Dong menemani Joon Jae, dan Joon Jae berpura2 merasakan bau yang menjijikkan. Hyeong Dong merasa bau yang dirasakan oleh Joon Jae (William Choi) adalah bau disinfectant, Joon Jae ( samaran William Choi) menanggapi,”Ahw… Baunya dari Anda asisten Direktur”. Hyeong Dong pun menjadi takut, lalu menutup mulutnya. Joon Jae (menyamar William Choi) menjelaskan bau diciumnya tidak hilang bahkan ketika Hyeong Dong menutup mulutnya. Hyeong Dong hendak berbicara lagi, namun Joon Jae mengatakan mulutnya bau.

Joon Jae dan Hyeong Dong serta Tae Oh bertemu bersama, dan Joon Jae memperlihatkan beberapa berkas arsip rumah sakit yang berhasil dicuri Tae Oh. Joon Jae duduk dan berkata,”Bau ikan pastinya berasal dari sini. Kelalaian medis, penggelapan, penyuapan. Ini akan menjadi masalah serius jika istrimu menemukannya”. Joon Jae lalu menebak akan adanya perusahaan farmasi yang memberikan potongan harga dengan mengadakan turnamen golf beberapa hari terakhir dengan nilai 1 juta won buat 1 ronde, dan seharinya akan menjadi 1 milliar won. Joon Jae berjanji akan membawa semua berkas temuannya itu ke wartawan.

Tae Oh lalu memperlihatkan komputernya, dan mengancam menekan tombol enter untuk mengirim file itu ke wartawan. Hyeong Dong ingin tahu berapa banyak uang yang diinginkan oleh Joon Jae. Joon Jae tak mengingkan uang, namun dia meminta Hyeong Dong untuk mengampuni Shim Chung, juga meminta maaf kepada pegawai yang pernah ditendangnya beberapa waktu lalu. Hyeong Dong pun melakukan hal itu dan meminta maaf kepada pegawainya.

Hyeong Dong lalu menghampiri ibu Ae Yeon (Yae Eun Kim) dan memberikannya rekap medis yang asli dari operasi yang dijalani oleh anaknya. Hyeong Dong pun mengakui sudah melakukan malpraktik secara kedokteran kepada Yae Eun Kim (Ae Yeon). Hyeong Dong,”Ini karena kita tak bisa dengan benar memonitor status pasien ketika operasi yang menyebabkan anak Anda meninggal dunia”. Hyeong Dong mengaku salah dan menyerahkan semua kompensasi kasus malpraktik ini ke departemen hukum rumah sakit.

Di rumah sakit, Shim Chung merasa bahagia karena mendapat makanan yang enak juga tidak dingin. Shim Chung membantu pasien lain membuka bekal makanannya. Tak lama dokter datang, dokter,”Oh saya lihat Anda sudah makan yang baik”. Shim Chung,”Yah..”. Dokter lalu mengijinkan Shim Chung untuk keluar dari rumah sakit. Dokter itu mengijinkan Shim Chung pulang ke rumahnya. Shim Chung  bingung mengapa dia harus pergi dari rumah sakit, Shim Chung,”Apa karena saya makan terlalu banyak?. Oh, saya tidak punya rumah”.

Tak lama Joon Jae muncul sembari menyahut,”Ayo pulang ke rumah”.  Shim Chung sangat kaget melihat Joon Jae dan bergegas menghampirinya. Joon Jae mengira Shim Chung tengah terluka karena menghampirinya dengan berjalan sangat kencang. Dokter lalu memberitahukan ke Joon Jae bahwa Shim Chung sudah baik2 saja dan sudah terjadi penukaran rekap medis Shim Chung saat dia  melakukan pemeriksaan sinar X. Shim Chung pun pergi bersama Joon Jae dan meninggalkan rumah sakit sambil memberikan salam kepada ibu Yae Eun Kim (Ae Yeon).

Shim Chung ingin tahu kapan salju pertama turun di Korea, Joon Jae menjawab,”Salju pertama datang sekali setahun. Salju petama sudah datang dan pergi. Nanti tahun depan”. Shim Chung sedih karena dia tak bisa melihat lagi salju pertama di tahun depan. Joon Jae lalu ingin tahu kemana Shim Chung akan pergi tahun depan, Shim Chung malah bertanya,”Heo Joon Jae, apa orang2 ingin mengingat kepedihan dan kesedihan?. Cinta macam apa yang ingin mengingatnya, meskipun kepedihan itu membuat kamu tak bisa makan atau tidur?”.

Joon Jae lalu mengingat ketika dia terdampar di Spanyol dan mendengar kata cinta dari Shim Chung. Joon Jae tak menjawab pertanyaan Shim Chung itu. Joon Jae lalu mengajak Shim Chung untuk melihat salju pertama. Meskipun di Seoul salju pertama sudah berlalu, Joon Jae memberitahukan masih ada tempat yang terdapat salju.

Di rumah sakit, Nam Doo meminta sebuah data rekap medis ke seorang perawat, perawat itu meminta Nam Doo untuk menyerahkan surat kuasa dari pengacara bila ingin mendapatkannya, dan Nam Doo menyerahkannya. Gil Joong mendapatkan informasi dari sekretarisnya bahwa dia sudah menemukan Joon Jae. Di rumahnya, Seo Hee menyadap pembicaraan Gil Joong itu. Seo Hee mendengar sekretaris Gil Joong akan berusaha untuk membujuk Joon Jae bertemu dengan ayahnya. Gil Joong berterima kasih kepada sekretarisnya kepala Nam atas informasinya itu.

Gil Joong menyuruh kepala Nam untuk bisa mempertemukannya dengan Joon Jae, karena Gil Joong ingin banyak mengatakan sesuatu kepada anaknya. Tak lama sekretris Nam tersadar di kaca spion mobilnya terdapat sebuah alat sadap. Dia lalu teringat bahwa seorang wanita pernah memberikannya hadiah, dan mengaku hadiah itu dari Gil Joong. Tak lama Dae Young muncul di hadapan kepala Nam sambil membawa benda tajam.

Joon Jae lalu membawa Shim Chung ke sebuah tempat yang terlihat banyak sekali salju. Joon Jae mengaku sudah berjuang keras untuk menemukan tempat yang terdapat banyak salju buat Shim Chung. Joon Jae lalu melihat Shim Chung yang mengenakan baju winter, dan terpesona dengannya. Tak lama kawanan pria muncul dan memberikan salam kepada Shim Chung. Joon Jae sedikit tak senang melihatnya, lalu  Joon Jae mengenakan sepatu ski kepada Shim Chung.

Joon Jae lalu teringat dia pernah mengenakan sepatu kepada seorang wanita di Spanyol yakni Shim Chung sendiri. Joon Jae lalu merasa pernah mengingat apa yang dilakukannya kepada Shim Chung sekarang. Shim Chung hanya terdiam, Joon Jae,”Apa ini dejavu?”.   Joon Jae lalu mengajarkan Shim Chung untuk bermain ski. Namun Shim Chung tiba2 saja meluncur dengan sangat kencang, Shim Chung,”bagaimana saya menghentikannya?. Apa itu A. Apa maksudnya A. Heo Joon Jae”, sambari menangis.

Joon Jae pun mempercepat laju papan skinya guna mengejar Shim Chung. Joon Jae lalu berhasil mendahului Shim Chung, dan berdiri untuk menghentikan Shim Chung. Shim Chung menyuruh Joon Jae menyingkir darinya. Namun Joon Jae menangkap Shim Chung, dan berhasil menghentikan laju papan skinya, lalu mereka berguling bersama di tengah salju.

Joon Jae dan Shim Chung menikmati kebersamaan mereka, Joon Jae,”kamu… Apa kamu tahu atau tidak, saya baru saja menyelamatkan nyawamu”. Joon Jae lalu meminta sesuatu, Joon Jae hendak mengkonfirmasi sesuatu. Joon Jae,”Kamu. Bisakah kamu mencoba mengatakan ini?. Saya cinta kamu”. Shim Chung tak bergeming ketika Joon Jae meminta hal itu. Sumber by aktriskorea.web.id/sinopsis-drama-korea

0 Response to "Sinopsis dan Jalan Cerita The Legend Of The Blue Sea Episode 6 Drama Korea Bag Kedua "

Post a Comment

Label

Sinopsis (2847) Entertaiment (2463) India (1043) Trailer (800) Film (776) Drama Korea (589) Movie (487) ANTV (372) Serial Tv (321) Blog (236) Sinetron (185) Film Indonesia (180) Film Korea (148) Drama (145) Anandhi ANTV (128) Blogging (127) Lonceng Cinta ANTV (117) Mohabbatein (117) Program TV (117) Review (110) Film India (109) Film Jepang (101) Selebritis (83) Sosial Media (80) GEET ANTV (71) Bisnis Online (68) Hollywood (68) Berita Popoler (64) MNCTV (61) Thapki ANTV (60) Comedy (55) Drama Asia (53) Action (49) Marketing Online (49) Bisnis (48) Berita Populer (46) Gosip (46) Bollywood (45) TV (43) SCTV (38) Horor (37) Drama Jepang (33) Romance (32) Thriller (29) RCTI (26) Drama China (24) JanjiSuciVidya (24) Teknologi (22) Nasional (20) Film China (19) Dev dan Sona (18) PaakhiANTV (18) Facebook (17) Animation (16) Astha dan Shlok (16) Google Adsense (16) BigMovies (15) Drama Taiwan (15) Inspiratif (15) Tips (15) Berita Selebritis (14) Cahaya Cinta ANTV (14) Media Online (14) Uttaran (14) Berita Hollywood (13) K-POP (13) Internet (12) Korea (12) SWARAGINI ANTV (12) Aku (11) PUNARVIVAHANTV (11) SEO (11) Twitter (11) Gangaa Season 2 (10) Berita Film (9) Fantasi (8) Tips Menulis (8) Info (7) NET (6) Superhero (6) Uang Online (6) Video (6) Asia (5) MADHUBALAANTV (5) Tokoh Internet (5) Affiliate (4) Biography (4) Film Taiwan (4) Jepang (4) Kisah Sukses (4) Naagin SCTV (4) TVONE (4) Telenovela (4) Website (4) BIDAAI ANTV (3) Belahan Jiwa SCTV (3) Endless Love tvOne (3) Film Hongkong (3) Forex (3) LinkedIn (3) Musik (3) NakushaANTV (3) Ranveer Ishani (3) BOBOWOW (2) Doble Kara MNCTV (2) PANDU ANTV (2) Profil (2) Putri Biru ANTV (2) Sejarah (2) Tomorrow With You (2) Torn Apart TvOne (2) TransTV (2) Anak Langit SCTV (1) Award (1) Berkah Cinta SCTV (1) CINTA ELIF TVONE (1) Drama Mandarin (1) Forevermore MNCTV (1) Game (1) GatotKacaANTV (1) IKTPANTV (1) Japan (1) Lonceng Cinta (1) NadinANTV (1) Orphan Flowers TvOne (1) PangkuanHimalayaANTV (1) Roman Picisan RCTI (1) SiBoySCTV (1) Template (1) Winter Sun tvOne (1)